
Bahrain-Merida Siapkan Gugatan


Tim Bahrain-Merida telah memastikan bahwa mereka tengah mempertimbangkan tindakan hukum terhadap penyelenggara Tour de France.
Hal itu dipicu setelah pemimpin tim Bahrain-Merida, Vincenzo Nibali, terjatuh dan mengalami retak tulang belakang dalam insiden di Alpe d'Huez, Kamis (19/7) pekan lalu.
Karena kecelakaan itu Nibali keluar dari Tour de France. Hal itu mengakhiri peluangnya untuk memberikan kemenangan untuk timnya.
Kecelakaan yang menimpa Nibali memang tidak ditangkap oleh liputan televisi secara langsung, dan awalnya diduga, disebabkan oleh sepeda motor polisi yang melambat di depan Nibali. Namun, cuplikan gambar dari penonton di pinggir jalan memberi petunjuk bahwa Nibali terjatuh setelah sepedanya dikait tali kamera oleh penonton. Kondisi diperparah dengan kehadiran sepeda motor polisi, banyaknya penonton yang mempersempit ruang di jalan, dan asap suar yang mengurangi visibilitas.
Direktur Tour de France, Christian Prudhomme, telah meminta maaf secara pribadi kepada Nibali setelah dia tiba di hotel tim, di Alpe d'Huez, setelah rontgen rumah sakit yang mengkonfirmasi adanya patah di tulang belakang. Prudhomme juga telah meminta penggemar untuk menghormati pebalap. Presiden UCI David Lappartient juga telah memanggil tim tersebut.
Baca juga:
RIDER MTB “MERIAHKAN” TOUR DE FRANCE
Namun, manajer tim Bahrain-Merida, Brent Copeland, menegaskan bahwa pihaknya tengah mempertimbangkan untuk melakukan tindakan hukum.
"Saya sudah berbicara dengan Christian Prudhomme dan presiden UCI, David Lappartient, secara panjang lebar. Mereka meminta maaf dan meyakinkan kami bahwa keselamatan akan ditingkatkan di masa depan. Tapi, bagi kami, itu tidak cukup; kami telah mengalami kerugian yang besar sebagai sebuah tim. Itu tidak bisa diterima. Itu sebabnya, pengacara kami sedang mempelajari kemungkinan tindakan hukum," kata Copeland.
“ASO memiliki asuransi untuk hal semacam ini dan kami telah mengalami kerusakan yang jelas dan penting sebagai sebuah tim. Vincenzo adalah pemimpin tim kami. Dia adalah warisan tim kami dan olahraga ini secara keseluruhan, seperti yang dikatakan Prudhomme dan Lappartient,” tambahnya.
“Memang benar, ada hambatan di mana insiden itu terjadi. Tetapi kelihatannya, ada kelalaian yang jelas. Para penggemar menyerbu jalanan dan petugas keamanan tidak melakukan apa yang seharusnya. Mereka juga tidak melakukan apa-apa terhadap orang yang menyalakan lampu suar. Tidak mudah untuk mengendalikan lebih dari 600 ribu penggemar. Tetapi karena mereka begitu kuat dan terorganisasi dengan baik, beberapa hal harus dikelola dengan ketat,” Copeland.
Nibali sendiri telah diminta untuk mengambil istirahat secara total selama 15 hari. Tetapi dia masih bisa berlomba di Vuelta a Espana dan menargetkan untuk Kejuaraan Road Race Dunia di Innsbruck pada akhir September mendatang.
Baca juga:
TUMPLEK BLEK 2018 PERTAHANKAN TRADISI
Penonton yang memenuhi sisi jalan di Alpe d'Huez (Foto: Letour)
Text : Adi Supriyatna | Editor: Dedi Hermawan | Media Source : Cyclingnews | 22 July 2018